![]() |
Gadget freakz? Sepertinya itu salah satu kecintaan saya, tapi kurang kuat. |
Saat masih SMP, saya memilih untuk mencintai musik terutama pada gitar. Kecintaan terhadap gitar dimulai dari ketidaksengajaan saat melihat teman kakak saya yang bermain gitar. Sejak saat itu, rasanya tiada hari tanpa berlatih gitar dan bermain gitar. Dalam waktu sekitar 1-2 tahun kemudian, saya tumbuh dengan kemampuan bermain gitar yang bisa dibilang sedikit di atas rata-rata anak sebaya.
Jika dulunya saya belum lolos dalam seleksi pelayanan gitar di gereja, setelah cukup rajin berlatih akhirnya saya diperbolehkan bermain gitar bersama band. Ini merupakan salah satu tujuan saya belajar gitar setiap sepulang sekolah.
Cita-cita ingin menjadi gitaris handal lantas menjadi tujuan selanjutnya. Tak heran jika saat-saat itu saya menjadi mudah bergaul dan mudah mendekati gadis yang saya incar. Selain percaya diri, mungkin kemampuan main gitar itulah yang dilihat orang.
Tapi impian tersebut selesai sudah saat kondisi ekonomi memaksa saya untuk mengundurkan diri dari Fakultas Psikologi Ubaya dan memutuskan untuk bekerja, apapun asal menghasilkan uang dan bisa mandiri. Meski awal-awalnya masih akrab dengan gitar, tapi 8 tahun setelah masa itu saya hampir melupakan gitar. Hanya sesekali ingin memainkan gitar saat sedang bosan. Tujuan hidup saya mulai berubah ke arah perbaikan ekonomi. Meski saya percaya bahwa gitaris/musisi bisa sukses, saya tak memilih jalan itu.
Seorang teman yang saya kenal dari gitar, juga melupakan kecintaannya terhadap gitar dan mulai berfokus untuk berwiraswasta. Kami sepakat bahwa hidup kurang bahagia jika dipenuhi kekurangan segi ekonomi. Seolah-olah sekarang yang kami cari hanya uang dan uang.
Tapi jika diruntut lebih mendalam, saya tidak lantas hanya mencari uang dalam hidup. Rasanya seperti ada kekosongan tujuan hidup. Ingin rasanya memiliki suatu hobi atau kecintaan terhadap sesuatu agar hidup terasa lebih berarti, lebih bersemangat, seperti masa SMP.
Dalam buku Chicken Soup for the Entrepreneurs Soul yang saya baca, beberapa orang mengalami hal yang sama seperti saya. Tapi saat ia mulai menemukan kecintaannya, hidupnya berubah, pekerjaannya juga berubah. Ia menjadi manusia yang lebih hidup. Ada juga orang beruntung, yang sedari kecil ia sudah memiliki rasa cinta terhadap sesuatu, hidupnya pun jadi luar biasa.
Sewaktu masih SD, saya suka menggambar, mencontek tokoh-tokoh kartun seperti Donal Bebek, Paman Gober, Dragon Ball, Kungfu Boy dan komik-komik lainnya. Karena hasilnya bagus, saya pernah menjual gambar-gambar tersebut sewaktu di sekolah, dan lumayan laris juga ternyata :). Sampai hari ini kecintaan terhadap hal yang berbau seni masih ada, tapi tak begitu kuat. Begitu pula dengan kecintaan akan teknologi dan sains, masih ada tapi tak begitu kuat. Seandainya saja kecintaan akan teknologi sangat kuat, pasti saya akan lebih sukses dari sekarang. Kebetulan, sekarang saya menekuni bisnis online.
Untuk memperkuat sisi bisnis, saya mencari-cari apa hobi atau kecintaan saya. Di sisi lain, penemuan itu akan membuat hidup lebih bersemangat dan menantang. Apakah Anda sudah menemukannya? Jika iya, Anda lebih beruntung daripada saya.
Banyak yang sukses bisnis berawal dari hobby...
ReplyDelete