Wednesday, September 5, 2012

Sudah Pakai Detol No Touch? Berikut Tips Mengganti Isi dan Merawatnya

Praktis, tinggal 'minta' sabun
Ketika melihat iklan Detol No Touch di TV, saya langsung tertarik dan mencarinya. Tapi sayangnya, produk ini lambat masuk di daerah-daerah pelosok. Bahkan di kota Denpasar saja susah nyarinya. Padahal seharusnya produk ini bisa didapatkan di toko-toko terdekat seperti minimart.

Nah keistimewaan alat ini ialah menggunakan sistem sensor pada bagian atasnya yang berfungsi mendeteksi adanya gerakan/hambatan. Nah jika tangan diletakkan di bawah sensor, maka sensor akan membacanya sebagai perintah untuk mengeluarkan sabun. Sederhana sih, tapi berguna dan keren.

Sebelumnya saya juga pernah melihat kran westafel dengan jenis sensor seperti ini di suatu hotel di Bali (saya lupa nama hotelnya). Pertama kali saya melihat kran tanpa tombol putar/pencet, saya langsung bisa menduga kalau kran ini menggunakan sistem sensor. Dan ternyata benar, waktu saya taruh tangan di bawah kran, air langsung mengalir. Selain canggih, kran otomatis ini berfungsi menghemat air (tapi gak hemat listrik kali ya).

Ada cerita lucu, teman saya yang ternyata lebih dulu ke toilet, menyatakan bingung saat tidak ada tombol apapun pada krannya. Ia pun sempat menoleh ke bawah dan mencari-cari dimana tombolnya, sampai ia melihat orang menggunakan kran hanya dengan menaruh tangan. Haha.. maklum dia jarang ngikutin berita teknologi soalnya.

Sayangnya, menurut saya harga isi ulang sabun Detol jenis ini cukup mahal dan kurang sedap dibandingkan sabun cuci tangan lainnya. Apalagi alatnya termasuk boros mengeluarkan sabun (sekitar 2x pencetan sabun biasa). Karena itu saya berinisiatif mengganti isinya dengan sabun mandi biasa.

Kalau pengen mengganti isinya, caranya gampang:

- Nonaktifkan dulu alatnya, lalu cabut wadah sabunnya
- Gunakan gunting/apapun dengan ujung lancip agar bisa masuk dan kuat. Lebih baik hindari pisau.
- Masukkan gunting dan ungkit (cukit) hingga tutupnya terlepas.
- Setelah terlepas, isi dengan sabun mandi biasa dan pasang kembali.

Tapi ternyata, sabun mandi biasa malah menjadikan masalah baru, yakni sensornya jadi kotor. Ini karena sabun mandi cair cenderung menggumpal dan menumpuk sehingga menghalangi sensor. Oleh sensor, hambatan ini selalu diartikan mengeluarkan sabun (tak peduli benda apa yang menghalanginya). Setelah itu saya pun menggantinya dengan sabun cuci tangan merk lain, BUKAN dengan sabun mandi.

Alhasil, alat pengeluar sabun otomatis ini berjalan normal. Masalah kerusakan seperti sabun keluar sendiri tanpa digunakan pun selesai. Bagi yang menggunakan alat ini, jangan lupa rutin bersihkan sensornya ya. Btw, sudah pake Detol No Touch belum?

2 comments:

  1. Pas ngelihat iklan alat ini di tv, udah menduga harganya pasti mahal. Karenanya saya gak pake :D
    Kalau menurut saya sih, bila kita khawatir pencetan sabun biasa itu kotor, sering2 saja membersihkannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo alatnya sih masih masuk akal harganya ya, refillnya itu yg kemahalan -.-"

      Delete

Terima kasih telah memberikan komentar yang membangun dan positif. Komentar yang berbau SARA dan negatif lainnya akan dihapus.